Tuesday, September 16, 2014

Yang Mulia Cream Puff

Sus atau choux, banyak orang yang pada usia dewasanya penasaran bagaimana cara membuatnya. Bukan sombong, tantangan baking yang ini sudah lama saya lewati, bahkan jauh sebelum saya bisa baking yang lain-lain. Bagi sebagian orang, cake jauh lebih mudah, sebaliknya menurut saya sus inilah yang super guampang bikinnya.

Saya belajar membuat sus dari almarhumah nenek pihak ayah (Alfatihah untuk Mbahti) pada saat masih kelas 2 SMP. Sampai sekarang sepertinya pelajaran itu tidak akan mungkin hilang. Sebagai pengingat, saya ke-nyos oven panas di tangan sebelah kiri dan sampai sekarang 18 tahun kemudian bekasnya tidak hilang. "Pokoke ndhuk, manggang sus oven-e ojo dibuka, sampe sus ilang busane". Ingat saya beliau lenggah di kursi makan sambil memberi aba-aba dan petuah demi kesuksesan sus perdana saya. Oven tak boleh dibuka sampai sus bebas busa, kering dan set. Itu mungkin adalah kursus hands on saya yang pertama.

Resep dari Mbahti Sleko* ini yang sampai sekarang saya catat dan saya pakai setiap kali saya membuat sus baik isi manis maupun asin. Bukan tidak pernah gagal, tapi saya lebih sering berhasil dengan resep ini. Belakangan setelah bergabung dengan milis Natural Cooking Club dan berguru melalui membaca dan banyak korespondensi disitu, bertambahlah ilmu bagaimana cara membuat kulit sus kokoh, cantik dan bervariasi. Diantaranya adalah penggunaan tepung protein tinggi, penambahan baking powder dan soda kue,  dan perubahan perbandingan penggunaan bahan cair (air dan telur). 

Semua (yang dalam jangkauan) sudah saya coba, namun tetap menurut saya resep Mbahti yang paling sesuai. Tepung protein tinggi akan membuat adonan shell lebih kokoh, jejak spuit tidak hilang saat dipanggang dan lebih cantik. Namun tepung protein sedang akan membuat sus lebih fluffy, seperti sus Mbahti ini.

Saya biasa mengisi sus sesuai keinginan hati atau sesuai request pelanggan. Sus bisa diisi dengan isian manis (custard/pastry cream) atau asin (mayo filling/ragout). Untuk yang manis biasanya saya isi cokelat atau vanila.

Ingin mencoba? Silakan...

Resep Dasar Sus
Oleh : Almh Siti Tisnoliyah (Mbahti Sleko)

Bahan :
200 cc air
100 gr Margarin / mentega
125 gr Tepung Protein Sedang (misal merk segitiga biru)
Sejumput garam (optional)

Membuat kulit sus : 
=> Rebus air, margarin dan garam sampai margarin larut, masukkan tepung terigu yang sudah diayak, aduk cepat sampai kalis. matikan api, tunggu hangat - dingin. Masukkan telur satu per satu sambil diaduk atau dimikser.
=> Dalam memasukkan telur, tunggu sampai semua terserap oleh adonan, baru tambahkan telur berikutnya. Berlaku untuk pengadukan menggunakan sendok kayu maupun mikser.
=> Semprotkan diatas loyang yang sudah disemir margarin, panggang sampai matang dalam oven, selama memanggang oven tidak boleh dibuka.
=> Setelah matang, keluarkan dari oven dan biarkan dingin. 


Choco Vla/Pastry Cream
Oleh : Afifah

Bahan:
600 cc susu segar (bisa diganti dengan 7 - 8 sdm susu bubuk yang dicairkan dengan air sampai mencapai 600cc)
125 gr gula pasir
15 gr cokelat bubuk kualitas bagus
4 - 5 sdm tepung maizena
3 bt kuning telur
100 gr Dark Compound Chocolate (DCC)
1sdt vanilla paste
Sejumput garam

Atau 

Vanilla Vla/Pastry Cream
Oleh : Afifah

Bahan:
600 cc susu segar (bisa diganti dengan 7 - 8 sdm susu bubuk yang dicairkan dengan air sampai mencapai 600cc)
125 gr gula pasir
4 - 5 sdm tepung maizena
3 bt kuning telur
1sdt vanilla paste
Sejumput garam

Cara membuat:
=> Dalam mangkuk, aduk rata 50cc susu, maizena dan kuning telur. Sisihkan.
=> Dalam panci, campur gula pasir, garam dan susu, aduk, jerang diatas api. Tunggu sampai muncul buih kecil di pinggiran panci, masukkan campuran kuning telur dan maizena. Masak hingga mendidih (meletup) sambil diaduk cepat. Angkat dari api, rendam panci dalam baskom berisi air dingin sambil sesekali terus diaduk supaya vla/pastry cream set dan smooth (tidak berkulit). Setelah hangat, masukkan vanilla paste.
=> Untuk yang cokelat langkah mirip, bedanya aduk gula pasir dan cokelat bubuk yang telah diayak sampai tercampur rata, baru tuangi dengan susu. DCC dimasukkan paling akhir setelah semua mendidih. Langkah lainny sama dengan membuat yang vanilla.
=> Pastry cream yang sudah dingin (suhu ruang) masukkan dalam piping bag atau kantong plastik lalu dinginkan dalam kulkas minimal 1 malam supaya stabil dan lebih nyusss...

Shell kue sus akan lebih menarik tampilannya jika dicelup dengan lelehan white atau dark chocolate. Dijamin enak!!

Afifah

*Mbahti / Mbah Putri = Panggilan untuk nenek dalam bahasa Jawa. 
**Sleko=nama tempat di Madiun, lokasi rumah nenek saya   

Jenuhku Jenuhmu Juga

Bosaaaaannnn......&%$#)@!!!

Belakangan terngiang pertanyaan seorang kawan di kantor,
"Merasa jenuh nggak?"
Lalu saya jawab, "Apa nih maksud pertanyaannya? Hanya bertanya, konfirmasi atau cari teman sesama penderita jenuh?" Kawan saya itu tergelak-gelak.
Bingung juga mau jawab apa. Kalau jawab iya kok agak rikuh. Sementara jawab tidak tentu adalah sebuah kebohongan, karena sekarang pun sedang jenuh, *lapjidatjenong.

Buat yang suka bikin teh atau sirup, tentu sering menyaksikan ada butiran gula atau sirup yang tetap mengendap tidak larut di bagian bawah gelas. Endapan itulah yang menjadi indikasi bahwa air dalam gelas itu sudah jenuh dan tak mampu lagi melarutkan gula/sirup. Menurut saya, ini adalah perumpamaan yang paling tepat untuk menggambarkan jalannya hidup kita. Kalau sudah jenuh, mau diaduk selama apapun tetap tidak akan blend-in alias matigaya lah kita.

Efek jenuh yang berujung pada matigaya nih bisa bermacam-macam. Jika terjadi dalam rumah tangga bisa fatal. Suhu bisa menurun drastis dan akhirnya menjadi hipotermia *gak nyambung. Jika terjadi pada pekerjaan, matigaya ini bisa bikin matiotak dan akhirnya matikarir. Ini sih sebenarnya pikiran lebay saya saja.

Gimana cara melepaskan diri dari kejenuhan?



1. Masak atau baking dan makan yang huweeeenaaak. It works for me. Lebih-lebih kalau makanannya dibagikan ke teman atau orang-orang terdekat dan mereka sampe menitikkan air mata saking enaknya (atau malah saking gak enaknya???). Sungguh sangat menghibur buanget! No wonder saya segendut ini ya >_<





2. Luangkan waktu bersama orang-orang terkasih. Tanpa stress tentunya. Terkadang (atau malah sering) buat saya pribadi ketika sedang bersama si gendhuk- Asma membuat saya tertekan karena tingkah polah lucunya yang tidak jarang berubah jadi menjengkelkan atau lebih tepatnya mengkhawatirkan. Misalnya pas dia GTM alias gak mau makan, atau ketika dia ngantuk tapi gak mau tidur karena keasikan bermain. Sering juga dia tantrum di tempat umum. Soal yang ini masih perlu mencari jalan keluar lebih bagus. Tentang GTM kadang bisa berlangsung beberapa hari bahkan bisa semakin parah ketika kami sedang travelling atau menginap di hotel atau rumah ortu. Solusinya (yang sebenarnya bukan solusi) beri minum air putih dan susu dalam jumlah cukup - karena kalau sedang begini dia maunya cuma minum yang aneh-aneh macam minuman teh atau jus buah dalam kemasan. Trus, berikan makanan apapun yang mau dimakan oleh si gendhuk misal roti, mi, bubur ayam, cake, dll. Terutama dan yang paling penting, emaknya gendhuk harus lebih bisa atur emosi, karena kalau tidak, bukannya fresh malah jadi bruwet setelah agenda jalan-jalan selesai.

3. Find your own happiness through your passion. Buat saya, nonton film, membaca novel dan jalan-jalan adalah yang terbaik selain memasak dan memakan segalanya. Disebut jalan-jalan karena sebenarnya bukan dengan menempuh jarak yang sangat jauh, jadi kalau mau tulis travelling kok gak cocok, hahahahha.... Si gendhuk sudah mulai tertular kebiasaan kami ini. Saya dan suami sering banget bahkan hampir tiap hari, melakukan tindakan makar atas himbauan pemerintah untuk menghemat BBM. Berliter-liter besin habis hanya untuk mengitari kota Pelaihari, Martapura, Banjarbaru dan Banjarmasin. Kecuali Banjarmasin, di tiga kota yang disebut pertama itu kami sering sekali keluar masuk kampung, menyusuri jalan kecil, tepian sungai berkendara melepas penat dan menghirup udara segar tanpa tujuan yang jelas. Entah apalah jadinya jika bensin jadi naik harga. Sepulang ke rumah, tumpukan film lama, drama seri maupun novel-novel favorit siap menanti untuk ditengok. Hasilnya, suami dan anak dicuekin. Huufft mesakake ^_^!


Tidak jarang, setelah mengerahkan semua daya dan upaya, tetap saja merasa malas ketika akan kembali ke kehidupan nyata (kantor, motherhood stuff, family stuff, marriage stuff, dsb). Tata hati sebaik-baiknya, karena yang diperlukan sebenarnya hanyalah akal sehat, kewarasan berpikir untuk selalu mengatur prioritas dan mencapai tujuan yang diidamkan, apapun itu.

However, kejenuhan memang suatu keniscayaan. Namun bagaimana cara menyiasatinya, itulah yang terpenting. Berwarnanya hari-hari kita sungguh bergantung padanya. Kalau anda?

Afifah

*Ngopi sambil makan CAKE =I Will Survive=

=> I Will Survive, song by Cake