Tuesday, September 16, 2014

Jenuhku Jenuhmu Juga

Bosaaaaannnn......&%$#)@!!!

Belakangan terngiang pertanyaan seorang kawan di kantor,
"Merasa jenuh nggak?"
Lalu saya jawab, "Apa nih maksud pertanyaannya? Hanya bertanya, konfirmasi atau cari teman sesama penderita jenuh?" Kawan saya itu tergelak-gelak.
Bingung juga mau jawab apa. Kalau jawab iya kok agak rikuh. Sementara jawab tidak tentu adalah sebuah kebohongan, karena sekarang pun sedang jenuh, *lapjidatjenong.

Buat yang suka bikin teh atau sirup, tentu sering menyaksikan ada butiran gula atau sirup yang tetap mengendap tidak larut di bagian bawah gelas. Endapan itulah yang menjadi indikasi bahwa air dalam gelas itu sudah jenuh dan tak mampu lagi melarutkan gula/sirup. Menurut saya, ini adalah perumpamaan yang paling tepat untuk menggambarkan jalannya hidup kita. Kalau sudah jenuh, mau diaduk selama apapun tetap tidak akan blend-in alias matigaya lah kita.

Efek jenuh yang berujung pada matigaya nih bisa bermacam-macam. Jika terjadi dalam rumah tangga bisa fatal. Suhu bisa menurun drastis dan akhirnya menjadi hipotermia *gak nyambung. Jika terjadi pada pekerjaan, matigaya ini bisa bikin matiotak dan akhirnya matikarir. Ini sih sebenarnya pikiran lebay saya saja.

Gimana cara melepaskan diri dari kejenuhan?



1. Masak atau baking dan makan yang huweeeenaaak. It works for me. Lebih-lebih kalau makanannya dibagikan ke teman atau orang-orang terdekat dan mereka sampe menitikkan air mata saking enaknya (atau malah saking gak enaknya???). Sungguh sangat menghibur buanget! No wonder saya segendut ini ya >_<





2. Luangkan waktu bersama orang-orang terkasih. Tanpa stress tentunya. Terkadang (atau malah sering) buat saya pribadi ketika sedang bersama si gendhuk- Asma membuat saya tertekan karena tingkah polah lucunya yang tidak jarang berubah jadi menjengkelkan atau lebih tepatnya mengkhawatirkan. Misalnya pas dia GTM alias gak mau makan, atau ketika dia ngantuk tapi gak mau tidur karena keasikan bermain. Sering juga dia tantrum di tempat umum. Soal yang ini masih perlu mencari jalan keluar lebih bagus. Tentang GTM kadang bisa berlangsung beberapa hari bahkan bisa semakin parah ketika kami sedang travelling atau menginap di hotel atau rumah ortu. Solusinya (yang sebenarnya bukan solusi) beri minum air putih dan susu dalam jumlah cukup - karena kalau sedang begini dia maunya cuma minum yang aneh-aneh macam minuman teh atau jus buah dalam kemasan. Trus, berikan makanan apapun yang mau dimakan oleh si gendhuk misal roti, mi, bubur ayam, cake, dll. Terutama dan yang paling penting, emaknya gendhuk harus lebih bisa atur emosi, karena kalau tidak, bukannya fresh malah jadi bruwet setelah agenda jalan-jalan selesai.

3. Find your own happiness through your passion. Buat saya, nonton film, membaca novel dan jalan-jalan adalah yang terbaik selain memasak dan memakan segalanya. Disebut jalan-jalan karena sebenarnya bukan dengan menempuh jarak yang sangat jauh, jadi kalau mau tulis travelling kok gak cocok, hahahahha.... Si gendhuk sudah mulai tertular kebiasaan kami ini. Saya dan suami sering banget bahkan hampir tiap hari, melakukan tindakan makar atas himbauan pemerintah untuk menghemat BBM. Berliter-liter besin habis hanya untuk mengitari kota Pelaihari, Martapura, Banjarbaru dan Banjarmasin. Kecuali Banjarmasin, di tiga kota yang disebut pertama itu kami sering sekali keluar masuk kampung, menyusuri jalan kecil, tepian sungai berkendara melepas penat dan menghirup udara segar tanpa tujuan yang jelas. Entah apalah jadinya jika bensin jadi naik harga. Sepulang ke rumah, tumpukan film lama, drama seri maupun novel-novel favorit siap menanti untuk ditengok. Hasilnya, suami dan anak dicuekin. Huufft mesakake ^_^!


Tidak jarang, setelah mengerahkan semua daya dan upaya, tetap saja merasa malas ketika akan kembali ke kehidupan nyata (kantor, motherhood stuff, family stuff, marriage stuff, dsb). Tata hati sebaik-baiknya, karena yang diperlukan sebenarnya hanyalah akal sehat, kewarasan berpikir untuk selalu mengatur prioritas dan mencapai tujuan yang diidamkan, apapun itu.

However, kejenuhan memang suatu keniscayaan. Namun bagaimana cara menyiasatinya, itulah yang terpenting. Berwarnanya hari-hari kita sungguh bergantung padanya. Kalau anda?

Afifah

*Ngopi sambil makan CAKE =I Will Survive=

=> I Will Survive, song by Cake



No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah singgah. Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Thank you for reading. Please leave a comment.