Ternyata kemampuan baking gak
cukup ya. Butuh modal nekat dan kemampuan menulis juga. Kenapa? Karena
kemampuan menulis tu ternyata sangat diperlukan terutama untuk order
yang sifatnya khusus misalnya kue ultah. Seumur hidup saya belum pernah
mengerjakan orderan cake karena selama ini selalu gak pede dan takut
bantat, jadi gak pernah bikin bahkan untuk diri sendiri atau keluarga.
Naah... seminggu terakhir ini adalah moment debut kue-kue bikinan saya
di kantor. Kebetulan ada training yang diadakan oleh department saya.
Jadi sayalah yang didaulat untuk mencari vendornya. Nekat punya nekat
akhirnya saya tangani sendiri dan berhasil memenuhi pesanan selama 3
hari training @ 2 kali coffee break. Saya banyak menyajikan kue yang
tidak pernah dihidangkan oleh
bakul-bakul langganan kantor, jadilah huebboooohhhh punya, secara
pesertanya adalah orang-orang yang cukup berpengaruh. Ujungnya, masuk
beberapa orderan brownies klasik (ini primadonanya!!).
Singkat
kata, kuenya ready. Pada saat harus menulis, setelah dicoba
berkali-kali tetap saja gagal. Padahal dah bikin polanya pakai corel
untuk dicontek dan ditulis menggunakan DCC tapi gak berhasil juga.
Sampai suami ikutan nyobain nulis tapi gak bisa juga. Putus asa,
keliling kota malam-malam sampailah ke sebuah toko langganan yang juga
jual tart ready stock. Si mbak di toko bilang ada yang bisa nulis di
Saiba Cakes, yang ternyata adalah tetangga saya #GUBRAAKKSS# Akhirnya
dibawalah kue itu ke tetangga, diboncengin suami, baby ditinggal di
rumah sendirian, suami langsung balik ke rumah begitu ngedrop saya. Si
Ibu yang nulis cuma minta 3000 perak buat ganti selai blueberry yang
dipake nulis. Saya ngotot gak mau, pas saya mau kasih 20ribu eh dia yang
nggak mau, akhirnya sepakat di 10ribu dan pesan "kalau ikam ada pesanan
lagi, bawa sini 'ja, kaina kutulisakan. Ikam bisa bewadai tapi kada
bisa menulis
rugi banar. Kesini 'ja kaina kulajari menulis" Yang artinya kira-kira,
kalo ada pesanan lagi beliau yang akan menuliskan kuenya, kalau bisa
bikin kue tapi gak bisa nulis tuh rugi, nanti kamu kesini lagi, belajar
nulis ya. Sambil malu, saya bilang terimakasih banyak ke beliau.
hiihihih..... Hasilnya, surprise cake berhasil dibawa ke kantor. Tekstur
kuenya menjadi lembut dan moist karena simple syrup, tapi rasa
coklatnya cenderung pahit karena terlalu kuat. Saya menambahkan pasta
coklat hamer, mungkin ini penyebabnya. *Another modifikasi yang sesat*.
Aduuuhhh, bersyukur banget punya suami yang suabar, punya tetangga bakul
kue dan punya milis yang cuanggih jadi segala bentuk kenekatan saya
terdukung. Selanjutnya, tak kan menyerah untuk terus bereksplorasi di
dunia berbakingan dan perbakulan. Terimakasih banyak buat
semuanyaaahhhh.....
Tak
disangka masuklah orderan dari seorang teman buat pacarnya yang
sekantor dengan saya, si teman ini tadinya juga sekantor tapi sekarang
sudah resign dan pindah ke perusahaan lain. Tinggallah sang pacar
sendiri. heheheh.... Dari nekat fase satu (kayanya perlu ngirim ke
Cerita Centong nih!!!), masuklah saya ke nekat fase 2 yaitu bikin black
forrest. Gak terlalu ragu dengan resepnya, secara saya pake resep dari
web NCC. Kebetulan order masuk di hari libur, Sabtu sore, tapi bahan
bahan kue dah menipis. Larilah saya ke Banjarmasin - saya tinggal di
Pelaihari, 1 jam perjalanan naik motor - baby saya yang masih 4 bulan
dijaga Bapaknya berbekal ASIP beku. Sampai sana semua tbk sudah tutup.
Akhirnya perburuan hanya berbuah butter elle vire
dan WCC. Coklat bernsdorf yang dicari gak dapat karena dah kesorean.
Padahal tinggal 50gr coklat saja yang tersisa dan masih ada order 1
loyang brownie lagi yang harus dibikin. Alhasil, bernsdorf yang tersisa
harus akur dengan coklat VH yang memang selalu terstok di rumah.
Minggu
pagi bikin cakenya. Di resep dibilang "bagi dalam 3 loyang 22*22 (cuma
punya 2) dan dioven. Nah karena cuma punya hock nomor 3 akhirnya semua
bahan ditakar jadi 3 dan dikocok serta dioven satu persatu. Setelah
matang, kenapa kok cakenya kering dan mengerut di bagian atasnya??
Sambil bingung, tetap terus ikuti instruksi dan menguaskan sirup ke atas
cake. Karena gak pake ceri kaleng so gak ada airnya. Diganti dengan
simple syrup. BCnya modified dari resep Mbak Ani Lizarni yang dipost Ci
Sherly di blog Dapur Solia (SKM hanya 100cc, mentega putih 200gr, butter
50gr) Creamy dan soft buanget tapi males berdiri karena gula masuk
ketika masih terlalu panas
- modifikasi sesat$%#.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah singgah. Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Thank you for reading. Please leave a comment.