Tuesday, February 24, 2015

Bajajalanan Ka Jakarta (Part 1)

Capeknyaaaaa..... Luar biasa macet dan ribetnya pergi jalan-jalan ke Jakarta itu. Momen yang tidak pas karena Jakarta sedang banjir. Lebih tidak pas lagi karena kami jalan di akhir minggu, 13 - 16 Februari 2015 kemarin.

Pemandangan dari dalam bus
Awal pergi sudah tidak yakin apakah harus bertiga atau saya sendiri aja. Mengingat ini acara kawinan sepupu, putri pakdhe saya, kakaknya Bapak. Namun jika dipertimbangkan lagi kok hidup serasa hampa. Ya sudahlah, mari kita cabs bertiga. Saya, Pak Ndut dan si Gendhuk.   

Awal bermula, tiket pesawat yang mahiiilll setengah mati, jadilah kocek mengempis. Rencana ke Cisarua alias Taman Safari berubah menjadi Ragunan aja yang letaknya di pengkolan rumah Pakdhe. Rencana ke Monas (yaah sebagai anak negeri, patutlah kita napak tilas sembari merayakan kemerdekaan), shalat juga di Istiqlal. Lhaaahhh, Bapak yang naik kereta dari Ngawi malah cerita turun di stasiun Jatinegara karena stasiun Gambir dan sekitarnya banjir. Pada akhirnya, ya gak jadi lah, bubar jalan semua rencananya, wong mood mendadak raib.






Kemruyuk di Jalan Tol
 After all, kami masih tetap bersenang-senang. Meskipun menyesal kenapa kok ya dari Bandara ke rumah Pakdhe di Lenteng Agung naik taksi. Drivernya menyenangkan dan ternyata alumni Cocacola Company macam si Pak Ndut, ngobrol lah mereka sepanjang jalan. Secara provider taksi langganan ini sangat bisa diandalkan pelayanannya. Tapi macetnya itu lhoooo. Alhasil, landing jam 17.20 nyampe Lenteng Agung jam 20.30. Berapa jam kah itu???

 Pakdhe menyarankan naik bus Damri Soetta-Pasar Minggu yang tidak kami turuti, dengan alasan ingin lebih nyaman dan lebih cepat sampai. Dan pada akhirnya kami sesali setelah pas pulangnya kami memilih naik Damri Cileungsi-Soetta Kami menginap di Bojong Kulur-Bogor di rumah Tia, adiknya suami. Dalam keadaan macet lho jarak itu ditempuh hanya 2.5 jam. Itu pengemudi bus memang sangat sangar kemampuannya. Bus segede gaban bisa seolah menyusut dan menyelip diantara mobil-mobil. Tak heran Pakdhe menyarankan naik bus Damri yang sayangya tidak kami turuti.


Sukaria Dalam Damri

Tiba lebih awal di bandara, akhirnya kami klesetan di ruang tunggu sambil tiduran. Norak yaaaa.....



Nasi Goreng Kilat, #sarapancepat #hari(1)

Itu email semalam menghantui tidur saya. Cookpad Dapurmasak mengingatkan event Sarapan Cepat nya akan segera berlalu. Walaaah, belum sempat setoran. Berencana pagi nani masak dan difoto yang cantik untuk diposting. Eeeeeehhhh kok ya kesiangan. Ya sudah lah sesempatnya. Tanpa rekayasa, ini nasgor memang andalan banget mengisi pagi kami sekeluarga meskipun si Gendhuk gak mau makan yang batch pagi ini.

Sambil ngetik posting ini, ingatan saya terlempar pada momen di 2006 pas gempa Jogja. Saya sempat menjadi relawan di dapur RSUD Sardjito. Dapur profesional tentunya berisi orang-orang yang profesional juga di bidangnya. Lamat-lamat mendengar salah satu cook di situ menceritakan nasi goreng yang selalu dibikinnya di rumah. Menurut gambaran beliau, nasi gorengnya sedep dan seger. Kok seger??? Lha semua bumbunya ternyata dirajang, termasuk tomat dan cabenya.

Pulang ke rumah Oom (dulu selama di Jogja saya ndherek tinggal di rumah Oom, adik Bapak saya), langsung pergi ke dapur dan memasak sesuai instruksi yang beliau berikan. Hasilnya, amazing, memang somehow seger gitu.... Sejak saat itu, saya hampir selalu merajang bumbu nasi goreng yang saya buat.

Lalu saya menikah, dan pastinya membaur dengan keluarga suami. Belakangan kedapatan ternyata kakak sulung suami saya juga tidak menghaluskan bumbu nasi goreng yang dibuatnya melainkan hanya menggeprek/mememarkan saja semua bumbunya. Rasanya juga tidak kalah enaknya. Menurut saya, mungkin bumbu nasi goreng yang dirajang/digeprek ini membuat rasa nasi goreng menjadi lain karena dalam suapannya terkadang kita akan tergigit potongan bumbu yang menimbulkan sensasi sedap berbeda daripada kalo bumbunya diuleg. Disamping itu, jumlah bumbu memang lumayan lebih banyak imbang yang diuleg sih.

Variasi isian dan bumbunya bisa disesuaikan dengan selera. Tambahan rajangan bawang bombay, tomat segar, daun bawang, terasi, bahkan cabe merah atau rawit juga asyik. Kalau untuk isiannya yaaahh tergantung isi kulkas deh. Ayam suwir, telor, teri, ikan asin, bakso, sosis, daging asap. Suka-suka lah. 

W1siziisijiwmtuvmdivmjuvmdavmtkvmtmvndyvmjhkmjlmnjg5njziodiwnmu1mjquanbnil0swyjwiiwiy29udmvydcisii1hdxrvlw9yawvudcaglxnpz21vawrhbc1jb250cmfzdca0ldalil0swyjwiiwidgh1bwiilcizmjb4il1d?sha=f6137f1fEvent Sarapan Cepat kali ini, resep inilah yang saya post.

Nasi Goreng Kilat
By Afifah

Bahan:
300 gram Nasi Putih Dingin (2 piring)
2 siung Bawang Putih
3 siung Bawang Merah
1 sdm Kecap Manis
1 sdm Saus Tomat
5 butir Bakso
1 sdt Garam
1 sdm Margarin
1 sdt Minyak Goreng


Cara Membuat :
1. Rajang tipis atau geprek bawang merah dan bawang putih.
    Rajang tipis bakso.

2. Panaskan margarin dan minyak goreng dalam wajan, masukkan rajangan bawang. Setelah mulai layu,
    tambahkan kecap manis, saus tomat dan garam, aduk sampai harum.

3. Masukkan bakso dan nasi. Aduk rata, diamkan sejenak sampai ada suara gemertak (nasi goreng yang
    enak adalah jika ada rasa seperti dibakar-tapi bukan gosong ya...). Cicipi rasanya, jika sudah pas,
    matikan api, siap dihidangkan.

Sarapan Cepat


Monday, February 23, 2015

Homemade Favorite Pancake/Waffle

Ini dia pancake super mudah yang biasa saya buat di rumah. Semua suka dengan rasanya. Biasanya saya menyiapkan chocolate shaving dan keju parut yang disiram susu kental manis putih untuk toppingnya. Namun enak juga kalau suka asin ditaburi mayonaise dan daging asap yang ditumis sebentar dengan margarin. Dari adonan yang sama bisa dibuat menjadi waffle jika punya cetakan atau waffle iron di rumah.

Tepung pancake mix ini juga bisa disimpan dalam keadaan kering, buat saja beberapa resep, jika akan membuat tinggal ambil secukupnya, tambahkan air, minyak dan telur, siap didadar dan dihidangkan. Konon pancake mix bisa disimpan dalam toples/wadah tertutup rapat tahan sampai 8 bulan, meskipun saya belum pernah menyimpan sampai se lama itu sih. hehehehe.....

Homemade Favorite Pancake (Panekuk Rumahan)
Oleh : Afifah

Bahan Kering:
2 Cup Tepung Terigu Serbaguna
3 Sdm Susu Bubuk
3 Sdm Gula Pasir
1 Sdt Garam Halus
2 Sdt Baking Powder

Bahan Cair:
3 Sdm Minyak Goreng
1 Butir telur
2 Cup Air

Cara Membuat :
Dalam wadah campur semua bahan kering, aduk dengan whisk sampai tercampur rata, tuangi dengan 1 1/2 cup air, aduk sampai tidak bergumpal sambil tuangi sisa air sedikit demi sedikit. tambahkan telur dan minyak goreng, aduk rata. Jika terlalu kental tambahkan air. Konsistensi adonan adalah lebih kental dari adonan pisang goreng. Jumlah air bisa diubah, sesuaikan dengan kondisi tepung. Setelah adonan licin maka siap didadar.
Panaskan pan dadar anti lengket, dadar adonan, tunggu sampai muncul lubang-lubang, balik, tunggu matang dan angkat. Adonan ini menghasilkan 12 pancake terngantung ukurannya.

Note: Gunakan wajan anti lengket untuk memberi warna yang bagus, jangan dioles minyak atau margarin.

Sori sori no pikcer nih... Akan diupdate kalo dah difotoin ya...

DapurNaila