Sunday, June 24, 2012

Floss Roll Cake

 Blog walking ke rumahnya Mbak Diyah Musfiroh temen milis setelah melihat post terbarunya di FB yaitu kue nampan. Ada satu kue yang menaril perhatian, ,floss roll cake. Sounds yummy..... Setelah sekian lama, barulah sempat mencoba kue yang satu ini.
 Waktu mengocok sempat agak bingung kenapa adonannya gak bisa kental berjejak kaya adonan cake lainnya. Kemungkinan ini karena gulanya yang cuma 90 gr.


Setelah memasukan tepung, lumayan mengental adonanya, tapi balik encer lagi setelah ditambah margarin cair. Modal neqaaddhh, tetap mauk ke oven dengan ketidakyakinan tingkat tinggi.

Kue sudah didalam oven, teringat bahwa oregano belum masuk. Alhasil, kue keluar lagi untuk ditabur oregano *sesat dot com* deh. Setelah kelur dari oven adonan menjadi gembung sebelah, tapi setelah dipindah ke rak oven paling atas, mengempis sendiri dan jadi rata.


Karena takut terlalu kering, kue cepat-cepat dikeluarkan setelah 10 menit dipanggang. Hasilnya, JEGGGEERRR!!! kue yang digulung kulit luarnya menempel semua di kertas roti. Sedikit kecewa, tetap oles mayo, potong kue
dan ditabur abon. Rasanya?? Ueeennnaaaaakkkkkkkk........ 



Friday, June 15, 2012

Surprise Black Forrest

Ternyata kemampuan baking gak cukup ya. Butuh modal nekat dan kemampuan menulis juga. Kenapa? Karena kemampuan menulis tu ternyata sangat diperlukan terutama untuk order yang sifatnya khusus misalnya kue ultah. Seumur hidup saya belum pernah mengerjakan orderan cake karena selama ini selalu gak pede dan takut bantat, jadi gak pernah bikin bahkan untuk diri sendiri atau keluarga. Naah... seminggu terakhir ini adalah moment debut kue-kue bikinan saya di kantor. Kebetulan ada training yang diadakan oleh department saya. Jadi sayalah yang didaulat untuk mencari vendornya. Nekat punya nekat akhirnya saya tangani sendiri dan berhasil memenuhi pesanan selama 3 hari training @ 2 kali coffee break. Saya banyak menyajikan kue yang tidak pernah dihidangkan oleh bakul-bakul langganan kantor, jadilah huebboooohhhh punya, secara pesertanya adalah orang-orang yang cukup berpengaruh. Ujungnya, masuk beberapa orderan brownies klasik (ini primadonanya!!).

Tak disangka masuklah orderan dari seorang teman buat pacarnya yang sekantor dengan saya, si teman ini tadinya juga sekantor tapi sekarang sudah resign dan pindah ke perusahaan lain. Tinggallah sang pacar sendiri. heheheh.... Dari nekat fase satu (kayanya perlu ngirim ke Cerita Centong nih!!!), masuklah saya ke nekat fase 2 yaitu bikin black forrest. Gak terlalu ragu dengan resepnya, secara saya pake resep dari web NCC. Kebetulan order masuk di hari libur, Sabtu sore, tapi bahan bahan kue dah menipis. Larilah saya ke Banjarmasin - saya tinggal di Pelaihari, 1 jam perjalanan naik motor - baby saya yang masih 4 bulan dijaga Bapaknya berbekal ASIP beku. Sampai sana semua tbk sudah tutup. Akhirnya perburuan hanya berbuah butter elle vire dan WCC. Coklat bernsdorf yang dicari gak dapat karena dah kesorean. Padahal tinggal 50gr coklat saja yang tersisa dan masih ada order 1 loyang brownie lagi yang harus dibikin. Alhasil, bernsdorf yang tersisa harus akur dengan coklat VH yang memang selalu terstok di rumah.

Minggu pagi bikin cakenya. Di resep dibilang "bagi dalam 3 loyang 22*22 (cuma punya 2) dan dioven. Nah karena cuma punya hock nomor 3 akhirnya semua bahan ditakar jadi 3 dan dikocok serta dioven satu persatu. Setelah matang, kenapa kok cakenya kering dan mengerut di bagian atasnya?? Sambil bingung, tetap terus ikuti instruksi dan menguaskan sirup ke atas cake. Karena gak pake ceri kaleng so gak ada airnya. Diganti dengan simple syrup. BCnya modified dari resep Mbak Ani Lizarni yang dipost Ci Sherly di blog Dapur Solia (SKM hanya 100cc, mentega putih 200gr, butter 50gr) Creamy dan soft buanget tapi males berdiri karena gula masuk ketika masih terlalu panas - modifikasi sesat$%#.

Singkat kata, kuenya ready. Pada saat harus menulis, setelah dicoba berkali-kali tetap saja gagal. Padahal dah bikin polanya pakai corel untuk dicontek dan ditulis menggunakan DCC tapi gak berhasil juga. Sampai suami ikutan nyobain nulis tapi gak bisa juga. Putus asa, keliling kota malam-malam sampailah ke sebuah toko langganan yang juga jual tart ready stock. Si mbak di toko bilang ada yang bisa nulis di Saiba Cakes, yang ternyata adalah tetangga saya #GUBRAAKKSS# Akhirnya dibawalah kue itu ke tetangga, diboncengin suami, baby ditinggal di rumah sendirian, suami langsung balik ke rumah begitu ngedrop saya. Si Ibu yang nulis cuma minta 3000 perak buat ganti selai blueberry yang dipake nulis. Saya ngotot gak mau, pas saya mau kasih 20ribu eh dia yang nggak mau, akhirnya sepakat di 10ribu dan pesan "kalau ikam ada pesanan lagi, bawa sini 'ja, kaina kutulisakan. Ikam bisa bewadai tapi kada bisa menulis rugi banar. Kesini 'ja kaina kulajari menulis" Yang artinya kira-kira, kalo ada pesanan lagi beliau yang akan menuliskan kuenya, kalau bisa bikin kue tapi gak bisa nulis tuh rugi, nanti kamu kesini lagi, belajar nulis ya. Sambil malu, saya bilang terimakasih banyak ke beliau. hiihihih..... Hasilnya, surprise cake berhasil dibawa ke kantor. Tekstur kuenya menjadi lembut dan moist karena simple syrup, tapi rasa coklatnya cenderung pahit karena terlalu kuat. Saya menambahkan pasta coklat hamer, mungkin ini penyebabnya. *Another modifikasi yang sesat*. Aduuuhhh, bersyukur banget punya suami yang suabar, punya tetangga bakul kue dan punya milis yang cuanggih jadi segala bentuk kenekatan saya terdukung. Selanjutnya, tak kan menyerah untuk terus bereksplorasi di dunia berbakingan dan perbakulan. Terimakasih banyak buat semuanyaaahhhh.....

Nasi Kuning 'Mbrining-mbrining'

Desember adalah bulan yang monumental buatku dan suami. Kami berdua menikah di bulan Desember 2010 lalu. Tepatnya tanggal 12 Desember 2010. Tahun 2011 ini kami berulang tahun pernikahan yang pertama. Kebetulan aku juga sedang hamil anak kami yang pertama. Soal kehamilanku, belakangan banyak yang bertanya, "Kapan mau bikin acara Bamandi-mandi?" Ini adalah acara siraman untuk menandai tujuh bulan usia kehamilan di daerah Kalimantan Selatan, tempat asal suamiku. Maksud dan tujuannya sama dengan Tingkeban yang aku kenal di Jawa, hanya prosesinya saja yang berbeda.

Namun dengan berbagai pertimbangan, aku dan suami memutuskan untuk tidak mengadakan acara itu. Sebagai gantinya, kami sepakat untuk mengadakan syukuran dengan mengirim nasi kuning ke tetangga dan teman-teman dekat kami di kantor. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.. Ceileeehhhh...... *padahal biar hemat dan praktis* Lumayan kan, merayakan anniversary sambil tujuh bulanan. hihihihiih.....   

Jadilah aku ambil cuti sehari dari kantor untuk menyiapkan segalanya. Seharusnya syukuran tanggal 12 Des, eeehhh mundur seminggu jadi tanggal 17. Tapi gak papa deh, yang penting terlaksana. Diputuskan, pengen bikin nasi kuning ala Jawir. Dalam hati berkata "Hebat bener ya, nasi kuning aja ada suku nya..." Bukan bermaksud SARA nih, tapi di Kalsel, nasi kuning memang biasanya dihidangkan sehari-hari dengan lauk ayam, ikan atau telur dibumbu merah (lazim disebut Masak Habang). Kali ini, karena tidak punya banyak waktu untuk persiapan dan belanja ke pasar, akhirnya yang dibikin hanya nasi kuning sederhana. Lauknya Ayam goreng laos, perkedel kentang, sambel kering kentang, telor dadar, krupuk udang dan ketimun. Plus, bolu gulung, risol dan anggur. Semua dibuat sendiri, kecuali kue dan anggurnya pasti. hehehehehhe....

Omong-omong, ini nasi kuning perdana lho. Kebat-kebit juga, takut gagal dan rasanya gak enak. Tapi ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Malah, ada beberapa teman yang gak percaya kalo aku masak sendiri. Mereka bilang kalo itu nasi kuning pasti bikinan katering. Wuaaahhhh.... serasa melayang ke langit ke tujuh... *lebay*

Mau coba bikin juga? Ni dia resepnya
>> Nasi kuning
Bahan:
1 kg beras
1 genggam ketan putih (fungsinya untuk perekat)
2 btr kelapa parut, ambil santannya
Kunyit diparut dan diperas, ambil airnya (aku pake blender trus disaring :D)
Jahe keprek, daun jeruk, daun pandan wangi, dan batang sere keprek, garam secukupnya
Air jeruk nipis (supaya warna kuningnya jernih)


Beras dan ketan dicampur, kemudian cuci bersih. Masukkan rempah-rempah. Tuangi santan yang sudah dicampur perasan kunyit dan air jeruk nipis dan garam, kira-kira setinggi dua ruas jadi dari permukaan beras, aron sampai santan mengering. Hati-hati, jangan sampai terlalu kering karena bisa gosong. Kemudian, kukus beras aron sampai matang. Satu kg beras bisa untuk sekitar 10 porsi, tergantung banyaknya.

>> Ayam goreng laos
Bahan:
1 ekor ayam (potong 10, cuci bersih, beri perasan air jeruk dan garam, cuci bersih lagi)
50gr lengkuas, kupas bersih, cuci lalu parut
3 siung bawang putih
Ketumbar
kunyit, jahe, batang sere, daun jeruk, garam
Air

Haluskan bawang putih, garam, ketumbar dan kunyit. campur dengan ayam, lengkuas dan rempah-rempah. Aduk rata, tuangi air sampai ayam terendam sepenuhnya. Masak sampai ayam lunak dan bumbu meresap. Angkat dari api, tunggu dingin dan siap digoreng. Ayam yang sudah dibumbui bisa disimpan 2 - 3 hari di dalam kulkas. Sebelum masuk kulkas, ayam harus benar-benar sudah dingin dan disimpan dalam wadah tertutup. Rempah ayam bisa digoreng setelah ditiriskan.

>> Kering kentang
Bahan:
1,5 kg kentang, kupas, parut dengan parutan untuk rujak. 
300 gr kacang tanah kupas (digoreng seperti membuat kacang bawang)
Cabe merah, buang bijinya, potong memanjang, goreng kering
Bawang Merah dan Bawang putih goreng
10 sdm gula pasir
150 cc air & Asam jawa
Haluskan;
5 btr bawang merah
3 siung bawang putih
Cabe merah buang biji dan cabe rawit jika suka
lengkuas keprek, daun jeruk, daun salam, garam & minyak untuk menumis secukupnya.


Kentang setelah diparut, rendam dengan air. Bilas bersih lalu digoreng kering. Dalam nampan atau baskom susun berlapis kentang, kacang goreng, beri cabai dan bawang goreng.
Tumis bumbu halus dan rempah daun sampai harum. Masukkan gula dan air asam jawa. Masak sampai berserabut. Masukkan kentang yang sudah disusun. Aduk rata.

Hasil 750 gr.  



Farewell Risna

Sudah lama tidak posting, hari ini agak senggang jadi nyempatin posting. Nih kue kubuat dan dibawa ke kantor untuk dipersembahkan kepada Risna seorang teman yang resign per 1 Juni 2012 kemaren. Agak ribet dan bingung waktu liat ada tepung almond dalam bahannya.Akhirnya memutuskan mengganti tepung almond dengan kacang mede yang diblender haluussss. Orange concentrate diganti dengan jus mangga buavita. Trus cake di cover tipis dengan BC modifikasi resep Ibu Ani Lizarni sisa orderan Black Forrest kemaren. Ditambah peach dan cherry. Tapi karena kue gak pake mixer, teksturnya sangat padat hampir seperti cake bantat. Ataukah mungkin saya yang salah bikinnya ya?? Namun kalo ditilik dari potongan trim pinggiran cake, rasanya OK - legit dan gurih dengan aroma mangga.Resep asli bisa dilihat di Blog Mbak Ruri

>> Mbak Ruri, meskipun aku tidak mengenal secara langsung tapi blognya memiliki kekuatan yang menghangatkan hati. No wonder kalo kayanya semua member senior di NCC pada sayang banget sama Mbak yang satu ini. Selamat jalan Mbak Ruri. We love You....